Berikut ini akan penulis jelaskan tentang istilah-istilah baru dalam
bidang pedagogi yang mucul pada dekade terakhir ini.
1.
Pedagogical Content Knowledge
Secara
sederhana Pedagogical Content Knowledge
(PCK) dapat diartikan sebagai
gambaran tentang bagaimana seorang guru mengajarkan suatu subjek dengan
mengakses apa yang dia ketahui tentang subjek tersebut dan apa yang dia yakini
sebagai cara mengajar yang baik pada konteks tersebut (Rollnick, et al. 2008).
Pengetahuan Konten Pedagogi atau PCK
yang diusulkan oleh Shulman menekankan pada aspek konten yang berhubungan erat
dengan bagaimana cara mengajarkan agar mencapai teachability. PCK
merupakan alat utama guru dalam mengajarkan suatu subjek, maka pada dekade
belakangan ini PCK dapat dijadikan sebagai salah satu target area
yang harus dikembangkan dalam pendidikan guru khususnya pada pendidikan profesi
guru (PPG).
2.
Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPCK)
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) adalah sebuah kerangka konseptual yang memperlihatkan
hubungan antara tiga pengetahuan yang harus dikuasai oleh guru, yaitu
pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten. TPCK ini perlu dikuasai
oleh guru agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.
Kerangka TPCK dikembangkan oleh Punya Mishra dan Matthew J Koehler
berdasarkan kerangka konseptual dari Lee Shulman tentang Pedagogical Content
Knowledge (PCK).
3.
Subject Specific Pedagogy (SSP)
Subject
Specific Pedagogy (SSP) merupakan
pengemasan materi bidang studi menjadi perangkat pembelajaran yang mendidik
yang komprehensif dan solid yang mencakup kompetensi, sub kompetensi, materi,
metode, strategi, media, serta evaluasi.
Komponen Subject Specific Pedagogy terdiri dari: pendahuluan, inti, penutup,
penilaian, pengajaran remidi, pengayaan/penerapan
dan multimedia. Dengan demikian, SSP berwujud dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4.
Productive Pedagogies
Konsep pedagogik produktif berawal dari
adanya proyek dasar baru yang diujicobakan pada 20 buah sekolah pada tahun 2001
di negara bagian Queensland yang kemudian memperoleh pengakuan secara nasional
di Australia sebagai kerangka kerja bagi perkembangan profesional yang berpusat
pada praktik di dalam kelas yang menjadi dasar kesungguhan perhatian dalam
pendidikan. Pedagogik produktif merupakan istilah yang diberikan kepada model
multidimensional dari praktik pembelajaran di kelas.
5.
Critical Pedagogy
Pedagogi kritis berpandangan bahwa pendidikan harus dikembalikan pada
hakikatnya, yakni mengembangkan potensi kemanusiaan peserta didik.
Pedagogi
kritis pada dasarnya dapat dipahami dalam dua makna. Pertama, pedagogi
kritis sebagai paradigma berpikir. Dalam hal ini pedagogi kritis dibangun atas
dasar critical thingking untuk selalu mempertanyakan dan mengkritisi
pendidikan itu sendiri dalam hal-hal fundamental tentang pendidikan baik dalam
tataran filosofis, teori, sistem, kebijakan maupun implementasi. Kedua,
pedagogi kritis sebagai gerakan sosial. Tujuan akhir pedagogi kritis adalah
melahirkan praksis pendidikan yang egaliter, humanis, demokratis berbasisikan critical
thingking di kalangan peserta didiknya.
Sumber : http://fisikafisiku.blogspot.com/