*** SELAMAT DATANG DI PENDOPO GURU *** " Tempatnya Berbagi Informasi Seputar Dunia Pendidikan "
SELAMAT IDUL FITRI 1437 H “TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM” “MINAL AIDIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN”

10 Jun 2015

Inilah 5 Istilah Baru dalam Pedagogi yang Harus Guru Ketahui

Dewasa ini banyak sekali muncul kata-kata atau istilah-istilah baru bidang Pedagogi, yang mana istilah-istilah tersebut masih asing di mata guru. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa modernisasi, teknologi, perkembangan teori-teori belajar dan hal-hal lainnya telah banyak mengubah wajah Pedagogi.
Berikut ini akan penulis jelaskan tentang istilah-istilah baru dalam bidang pedagogi yang mucul pada dekade terakhir ini. 
1.      Pedagogical Content Knowledge
Secara sederhana Pedagogical Content Knowledge (PCK) dapat diartikan sebagai gambaran tentang bagaimana seorang guru mengajarkan suatu subjek dengan mengakses apa yang dia ketahui tentang subjek tersebut dan apa yang dia yakini sebagai cara mengajar yang baik pada konteks tersebut (Rollnick, et al. 2008).

Pengetahuan Konten Pedagogi atau PCK yang diusulkan oleh Shulman menekankan pada aspek konten yang berhubungan erat dengan bagaimana cara mengajarkan agar mencapai teachability. PCK merupakan alat utama guru dalam mengajarkan suatu subjek, maka pada dekade belakangan ini PCK  dapat dijadikan sebagai salah satu target area yang harus dikembangkan dalam pendidikan guru khususnya pada pendidikan profesi guru (PPG).
2.      Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK)
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) adalah sebuah kerangka konseptual yang memperlihatkan hubungan antara tiga pengetahuan yang harus dikuasai oleh guru, yaitu pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten. TPCK ini perlu dikuasai oleh guru agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Kerangka TPCK dikembangkan oleh Punya Mishra dan Matthew J Koehler berdasarkan kerangka konseptual dari Lee Shulman tentang Pedagogical Content Knowledge (PCK).
3.      Subject Specific Pedagogy (SSP)
Subject Specific Pedagogy (SSP) merupakan pengemasan materi bidang studi menjadi perangkat pembelajaran yang mendidik yang komprehensif dan solid yang mencakup kompetensi, sub kompetensi, materi, metode, strategi, media, serta evaluasi. 

Komponen Subject Specific Pedagogy terdiri dari: pendahuluan, inti, penutup, penilaian, pengajaran remidi, pengayaan/penerapan dan multimedia. Dengan demikian, SSP berwujud dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4.      Productive Pedagogies
Konsep pedagogik produktif berawal dari adanya proyek dasar baru yang diujicobakan pada 20 buah sekolah pada tahun 2001 di negara bagian Queensland yang kemudian memperoleh pengakuan secara nasional di Australia sebagai kerangka kerja bagi perkembangan profesional yang berpusat pada praktik di dalam kelas yang menjadi dasar kesungguhan perhatian dalam pendidikan. Pedagogik produktif merupakan istilah yang diberikan kepada model multidimensional dari praktik pembelajaran di kelas.
5.      Critical Pedagogy
Pedagogi kritis berpandangan bahwa pendidikan harus dikembalikan pada hakikatnya, yakni mengembangkan potensi kemanusiaan peserta didik.  

 
Pedagogi kritis pada dasarnya dapat dipahami dalam dua makna. Pertama, pedagogi kritis sebagai paradigma berpikir. Dalam hal ini pedagogi kritis dibangun atas dasar critical thingking untuk selalu mempertanyakan dan mengkritisi pendidikan itu sendiri dalam hal-hal fundamental tentang pendidikan baik dalam tataran filosofis, teori, sistem, kebijakan maupun implementasi. Kedua, pedagogi kritis sebagai gerakan sosial. Tujuan akhir pedagogi kritis adalah melahirkan praksis pendidikan yang egaliter, humanis, demokratis berbasisikan critical thingking di kalangan peserta didiknya.